Selasa, 23 Oktober 2012

fungsi manajemen menurut para ahli


Pengertian fungsi - fungsi manajemen :
a.       Planning
adalah perencanaan penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.
b.      Organizing
Organizing atau pengororganisasian adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
c.       Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
d.      Activating
Activating atau pelaksanaan adalah suatu fungsi manajemen berupa bentuk kegiatan kerja nyata dalam suatu kegiatan manajemen.
e.         Staffing
Staffing adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
f.         Directing / Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masingmasing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
g.       Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
h.      Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
i.        Leading
Mengambil keputusan
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan
Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
j.          Representing
Representing adalah fungsi manajemen berupa adanya kesamaan dalam hal pengerjaan tugas.


1.      Dalton E.M.C. Farland (1990)
Planning
Organizing
Controlling
2.      George R. Ferry (1990) :
Planning
Organizing
Controlling
Activating
3.      H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of Management” :
Planning
Organizing
Staffing
Controlling
Directing
4.      Luther Gullick :
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Controlling
5.       Nickels & McHugh :
Planning
Organizing
Directing
Controling
6.       Richar W Griffin :
Planning
Organizing
Leading
Controling
7.       Ernest Dale :
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Innovating
Representing
Controling
8.       Henry Fayol :
Planning
Organizing
Commanding
Coordinating
Controlling
9.       Lyndall Urwick & Luther Gulick :
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting
10.  John Robert B, Ph.D :
Planning
Organizing
Commanding
Controlling
11.  Dr. Winardi, S.E :
Planning
Organizing
Coordinating
Actuating
Leading
Communication
Controlling



 Tingkatan manajer :

       Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
       Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak,manajertingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).

Sumber : http://putracenter.net/2008/11/21/definisi-manajemen-menurut-para-ahli/  

 

 

Senin, 15 Oktober 2012

Ekspansi bisnis


MODEL EKSPANSI BISNIS
  1. JOINT VENTURE
Join venture adalah Kerja sama dua pihak atau lebih dalam bidang bisnisuntuk membentuk sebuah perusahaan baru, dua pihak tersebut boleh sama-sama dari dalam negeri maupun pihak dalam negeri dan luar negeri.

  • Alasan Pembentukan Ekspansi Bisnis Joint Venture yakni :
Alasan internal
  1. Membangun kekuatan perusahaan
  2. Menyebarkan biaya dan risiko
  3. Menambah akses ke sumber daya keuangan
  4. Skala ekonomi dan keuntungan kekuatan
  5. Akses ke teknologi dan pelanggan baru
  6. Akses ke praktek manajer inovatif
Tujuan persaingan
  1. Mempengaruhi evolusi struktural industri
  2. Kompetisi sebelum selesai
  3. Tanggapan defensif untuk menghapuskan batas-batas industri
  4. Penciptaan unit kompetisi yang kuat
  5. Kecepatan pasar
  6. Menambah ketangkasan
Tujuan strategi
  1. Sinergi
  2. Transfer teknologi/kecakapan
  3. Diversifikasi

  • Contoh perusahaan yang melakukan join venture yakni :
 Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) yang merupakan joint venture antara PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dari pihak Indonesia dengan Emaar Properties daripihak Arab. LTDC bertempat di Indonesia

  1. MERGER
Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu di antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.


  • Alasan terbentuknya Merger yakni :
  1. Meningkatkan keuntungan
  2. Mengurangi resiko di dalam persaingan
  3. Untuk meningkatkan pertumbuhan
  4. Mendominasi pasar
  5. Integrasi vertical dan integrasi horizontal


  • Contoh perusahaan yang melakukann Merger yakni :
Empat bank milik pemerintah, yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor (Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) menjadi bank mandiri.


  1. AKUISISI
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar.


  • Alasan terbentuknya Akuisisi yakni :
  1. Pertumbuhan atau diversifikasi
  2. Sinergi
  3. Meningkatkan dana
  4. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
  5. Pertimbangan pajak
  6. Meningkatkan likuiditas pemilik
  7. Melindungi diri dari pengambilalihan


  • Contoh perusahaan yang melakukan Akuisisi yakni :
PT. HM Sampoerna Dengan Philip Morris (PM)
Sampoerna tetap melakukan kegiatan operasionalnya sendiri di Pabriknya yang ada di Surabaya dan PM pun juga seperti itu. Tetapi Manajemen perusahaan Sampoerna dikendalikan oleh PM sebagai konsekuensi dari akuisisi yang dilakukan. PM mengganti Saham yang beredar Sampoerna dengan suatu harga dan menggantinya dengan saham PM.


  1. HOLDING COMPANY ( Perusahaan Induk )
Holding Company adalah perusahaan yang menjadi perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, dimungkinkan terjadinya peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan.


  • Alasan terbentuknya Holding Company yakni :
  1. Masalah Perencanaan Pajak
  2. Bisnis sinergi
  3. Aliansi Strategis
  4. Pemupukan Modal.


  • Contoh perusahaanyang melakukan Holding Company yakni :
PT. Semen Gresik Tbk
PT. Semen Gresik Tbk  membentuk perusahaan induk (holding company) bagi Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa. Permodalan Semen Gresik masih yang paling kuat, sedangkan pertumbuhan kinerja Semen Padang dan Tonasa berada di peringkat terbawah sehingga PT Semen Gresik Tbk melakukan Holding company untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.


  1. ALIANSI STRAEGIS
Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manifaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual.


  • Alasan terbentuknya Aliansi Strategis yakni :
  1. Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan
  2. Meningkatkan akses pada teknologi baru
  3. Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaingMemasuki pasar baru
  4. Mengurangi waktu siklus produk
  5. Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan
  6. Memperbaiki kualitas


  • Contoh perusahaan Yang melakukan Aliansi Strategis yakni :
Industri PC (personal computer)
IBM menjalin kerjasama dengan lebih dari 400 perusahaan yang menjadi pemasok komponen-komponen PC yang dibuatnya. Microsoft menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang siap mengembangkan perangkat lunak baru.




Referensi :
http://www.anakunhas.com/2011/05/pembentukan-holding-company.html